\ Bekas Api Unggun | Bhakti Utama Journal

Bekas Api Unggun

Tulisan ini saya buat dulu untuk milist kajian jurusan, setelah rihlah semalam di bromo bersama beberapa beberapa ikhwah, tanpa tenda, dan cukup beratap langit.

Tetaplah menatap langit malam ^_^, Hidup akan sangat panjang dan melelahkan, … mungkin menatap langit adalah refleksi kekerdilan kita dihadapan Allah Rabb Izzati … dan itu seharusnya membuat kita lebih kuat dan lebih dekat pada-Nya. Amiin …

Wassalam

====

musim kering bulan juli
memanggang Penanjakan ini
entahlah ..
setapak itu tak pernah berubah
dari dulu tertegun diam
meski angin mengayun
menyisir bukit diantara lembahnya

ingin memberi hadiah juga dari bromo. andai saja bisa, akan saya bawa sejuta meter persegi wilayah bromo danpenanjakan, untuk antum rasakan semua, betapa indahnya di sana 🙂

banyak ibroh, ketika seorang ikhwan memberi tausiah bahwa diantara ikhwah harus ada keterikatan, saling menjaga satu sama lain di medan dakwah… ah ternyata alam sudah menjawabnya semua. sebuah atom terdiri dari neutron dan elektron yang saling terikat dan sejumlah atom membentuk sebuah molekul, yang dengan kombinasinya akan membangun senyawa-senyawa zat cair, padat atau gas. maka betapa banyak juta atom-atom itu yang menjadi penyangga bangunan bumi ini. tumbuhan, hewan, bukit, sungai, pasir, lava hingga manusia tersusun dari keterikatan atom-atom.

dan angin, sebuah keindahan yang tak terlihat. molekulnya yang renggang mudah digerakkan oleh tekanan. ketika matahari terbenam, tiba-tiba seruling lembah bersuara. ada apa ini ? begitu keras gemanya. ternyata perbedaan suhu akibat perginya matahari, menyebabkan perbedaan tekanan, maka udara harus bergerak menyesuaikan. dan itulah yang membuat malam kami begitu biru di penanjakan, dingin.

matahari ? bukankah ia bintang ? ternyata tidak adanya tenda merupakan satu hikmah tersendiri. tidur kami di antar dongeng-dongeng bintang. kabut nebula galaksi bimasakti bisa terlihat, seringnya meteor melintas membuat histeris beberapa dari kami :). ya ternyata keterikatan tidak berhenti, matahari mengikat bumi, galaksi bimasakti mengikat matahari, jagad raya mengikat galaksi-galaksi dan … sunatullah mengikat jagad raya ini.

musim kering bulan juli
menghantarkan kayu api unggun kami
ah ..
apa yang ada di benak lautan pasir itu
luas terhampar kering keabuan
hanya jejak yang ia gambar
ketika kami injakan kaki
jejak kebesaran Allah itu
sejati di hati

wajah-wajah yang kalah oleh fajar
nafas-nafas yang terbelenggu asap belerang
kaki-kaki yang lelah menapak ketinggian
semoga …
tetap terikat hati
pada Allah Rabb Izzati

Wassalam
Bromo 3 Juli 2002
dihadiri oleh 5 angkatan Teknik Informatika ITS
1995, 1998, 1999, 2000, 2001

ALLAHU AKBAR !

Bhakti Utama

I currently focus on maintaining some niche sites and personal blogs. I have a passion for writing about SEO, photography, astronomy, gold investment, and virtual reality. Mastering several programming languages, but most enjoy web development. I still have a dream to travel around the world :D

You may also like...

2 Responses

  1. Heri Wahyu M says:

    Kereennn, 🙂
    puisi2x antum mampu membangkitkan ghirah yg selama ini tertidur dilubuk hati yang paling dalam
    terbuai dalam mimpi-mimpi indah yang semu dan melenakan…

    Selamat berjuang kawan…
    Smoga kita slalu mampu menghadirkan Allah dalam setiap gerak dan langkah kita…

  2. kurnix says:

    good…goood.

    biar angkatan 97 nggak ada yg mewakili…
    tapi kita jg bisa ikutan merasakan di sana kok
    senangnya ya…
    kapan nih kumpul2 antar angkatan lagi ????

    kurnix

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *