Bagaimana kita bisa ?
Lalu bagaimana kita menjaga negeri kita, ketika ia telah menjadi kata asing yang diukir di atas lembaran bisu, dan membolehkan kita berlalu-lalang di atas puing-puing hati yang tercabik-cabik ?
Apa arti teriakan dan tuntutan kita untuk memperoleh sebuah negeri yang luka, selama kesedihan akan selalu merupakan titik akhir tempat kita berhenti ?
[Jehad Rajbi]
Sebuah pertanyaan yang ambivalen ketika kita membaca “Bagaimana kita bisa ? “, pertanyaan yang hanya bisa dibedakan dengan intonasi.
apakah kita pesimis ataukah kita optimis hingga kita bertanya tentang sebuah cara
sedikitnya terungkap ketika kita menanggapinya dengan sebuah gema
==== ALLAHU AKBAR !!! ====
by : roni