Menikahlah Sahabat, Naikilah Sepeda Ontel Kehidupan Bersamanya

Cahyaning bulan nrajang pucuking cemoro
Angin kang teko sasat nggowo gending tresno
Banyu bengawan sinorot cahyaning bulan Lir sewu dian
alerap nggugah kenangan
[Ning Kuto Solo]

Artinya begini :

cahaya bulan menembus pucuk cemara
angin yg berhembus serasa membawa irama cinta
air bengawan tersorot cahaya bulan
seperti seribu dian temaram menggugah kenangan

Menikahlah sahabat, karena engkau bisa menjadi seromantis mungkin untuk orang yang akan engkau sebut istri nanti. Lihatlah bait diatas, subhanallah benar kan jika engkau ungkapkan di depan istri dan dia akan tersipu-sipu mendengarmu, meskipun suaramu tidak lebih baik dari krik-krik jangkrik yang menemani keberduaan fillah kalian itu.

Maafkan bukan maksud ane untuk memprovokasi, tapi di luar penat kesibukan duniamu itu, tidakkan ingin, antum membonceng istri antum naik sepeda ontel di temaram malam sebuah desa. Sementara langit sangat cerah dengan satu juta bintang dan satu purnama, yang cahayanya menerpa wajahnya yang ayu. Membuatmu selalu bersyukur … subhanallah, alhamdulillah.

Ah jangan begitu, antum manusia, tetap membutuhkan sandaran pada sayap kirimu, agar lelahmu itu terbagikan. Ayolah, persiapkan diri naik sepeda ontel kehidupan bersamanya, hingga ke pelabuhan-Nya …


You may also like...

1 Response

  1. Lukman says:

    mantep bgt lagu ini.
    tadi pagi pas ada walimahan di rumah tetangga ada lagu ini. (Nurhana – Taman Jurug)

Leave a Reply