Menuliskan Palestina
Saya tidak mempunyai background seni tulis menulis. Dulu tidak begitu suka pelajaran bahasa Indonesia, mengarang. Tetapi sejak berkenalan dengan Palestina, keinginan menuangkan sesak dan kemarahan ke dalam tulisan mulai tumbuh. Tetapi penyakitku adalah tidak konsisten. Kadang menulis sangat banyak, kadang hingga bertahun-tahun kosong.
Hingga sepuluh tahun ini, Alhamdulillah, kejadian demi kejadian kadang membuat tangan yang tak bisa berbuat apa-apa ini, memaksa hati untuk menulis. Kadang hanya meneruskan tulisan-tulisan orang, berita-berita tentang Palestina. Kadang hanya satu paragraf rindu. Kadang terbentur di satu draft kata.
Sejak aktif di twitter, sebenarnya banyak yang bisa dituangkan dalam tulisan. Harus melihat older post, untuk menggali ide-ide lama.
Menuliskan Palestina, semoga masih menjadi salah satu aktivitasku hingga akhir hayat.