Kakak
Sejak dulu ‘kakak’ adalah gelar yang tidak pernah kusandang, karena memang adik kandungku meninggal pada saat aku berumur 3 tahun, Purnawan namanya. Ane tidak pernah melihatnya, wajahnya seperti apa, nakal ndak ya. Sudah lupa karena dia masih bayi, dan aku baru bisa ngomong.
Satu-satunya yang kuingat adalah bulir air mata Bapak yang menetes, dan ane ada dipangkuan beliau. Saat itu banyak orang dirumah. Saat itu adalah prosesi pemakaman adikku.
Kakak … ah, bagaimana ya rasanya jadi seorang kakak ?
Satu foto yang selalu membuatku terharu, foto kami berempat, Ibu yang sedang menggendong adikku, mbak Rini dan aku yang masih imut :). Wajah ibuku begitu jernih dan bahagia. Suatu saat akan kutampilkan di blog foto itu. Agar ane selalu ingat, bahwa ane dulu pernah menjadi seorang kakak, setidaknya selama setahun.
[Afwan, hampir lupa dengan harian online ini, semoga memperkuat]