Dejavu

Dunia seakan-akan terlambat menyadari betapa biadabnya Israel. Rasanya baru akhir-akhir ini saja dunia memikirkannya dengan hangat, meski saya yakin, kehangatan pembicaraan itu tidak akan lama. Setahun dua tahun, dunia akan lupa. Kejadian-kejadian ini seperti dejavu, berulang dan berulang lagi. Israel membantai – dunia mengecam – dunia melupakan, AS memborbardir – dunia mengutuk – dunia melupakan, begitu seterusnya.

Yang terulang juga adalah, saat dunia memperhatikan Lebanon karena gempuran-gempuran Israel mereka seakan lupa pada Palestina. Seperti juga dulu ketika Amerika menggempur Iraq, dunia lupa pada Palestina. Padahal penderitaan Palestina tak kalah hebatnya. Bahkan hampir setiap hari penduduk Palestina terbunuh oleh israel sejak meletusnya intifadah II. Dunia hanya tertarik pada pembantaian-pembataian besar. Dunia hanya mau memperhatikan pada jumlah kematian yang besar.

Itulah harga nyawa muslim dimata dunia. Sehari satu mati selama 5 tahun tidak begitu menarik daripada 50 mati dalam sehari. Itulah gambaran nyawa muslim dimata dunia. Butuh angka kematian yang fenomenal agar nyawa-nyawa saudara kita dapat menghiasai headline-headline media, hingga dunia membaca.

Juga kita ? Akankah kita berkoar-koar hanya ketika angka kematian dalam sehari telah mencapai 2 digit ? Akankah kita menyuarakan kemerdekaan mereka hanya ketika kerusakan sudah seperti gempa bumi ? Akankah kita mendoakan mereka hanya ketika puluhan nyawa mati dalam sehari ?

Setelah itu dejavu, kita lupa hanya karena angka kematian menjadi lebih kecil. Seperti yang selalu dunia lakukan.

Bhakti Utama

I currently focus on maintaining some niche sites and personal blogs. I have a passion for writing about SEO, photography, astronomy, gold investment, and virtual reality. Mastering several programming languages, but most enjoy web development. I still have a dream to travel around the world :D

You may also like...

Leave a Reply